Pontianak My Lovely Country


Di postingan saya kali ini, saya akan menjelaskan tentang kota kelahiran saya, yaitu PONTIANAK. Karena masih banyak orang- orang di luar sana yang belum mengetahui tentang kota ini.

Sejarah

Kota Pontianak adalah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat di Indonesia. Kota ini juga dikenal dengan nama 坤甸 (Pinyin: Kūndiān) oleh etnis Tionghoa di Pontianak.
Kota ini terkenal sebagai Kota Khatulistiwa karena dilalui garis lintang nol derajat bumi. Di utara kota ini, tepatnya Siantan, terdapat monumen atau Tugu Khatulistiwa yang dibangun pada tempat yang tepat dilalui garis lintang nol derajat bumi. Selain itu Kota Pontianak juga dilalui Sungai Kapuasi yang adalah sungai terpanjang di Indonesia. Sungai Kapuas membelah kota Pontianak, simbolnya diabadikan sebagai lambang Kota Pontianak.

Tugu Khatulistiwa

Nama Pontianak dipercaya ada kaitannya dengan kisah dongeng Sultan Syarif Abdurrahman yang sering diganggu oleh hantu Kuntilanak ketika beliau menyusuri Sungai Kapuasi sepanjang 1100 kilometer, sungai terpanjang di Indonesia. Menurut ceritanya, Sultan Syarif Abdurrahman terpaksa melepaskan tembakan meriam untuk mengusir hantu itu sekaligus menandakan dimana meriam itu jatuh, maka disanalah wilayah kesultanannya didirikan. Peluru meriam itu jatuh melewati simpang tiga Sungai Kapuas dan Sungai Landak yang kini lebih dikenal dengan Beting Kampung Dalam Bugis Pontianak Timur atau kota Pontianak.

 Sungai Dan Jembatan Kapuas








Kota Pontianak didirikan oleh Sulatan Syarif Abdurrahman Al-qadrie pada hari Rabu, 23 Oktober 1771 (14 Radjab 1185 H) yang ditandai dengan membuka hutan di persimpangan tiga Sungai Landak, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Kapuas untuk mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal. Pada tahun 1192 H, Syarif Abdurrahman dikukuhkan menjadi Sultan pada Kesultanan Pontianak. Letak pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya Mesjid Jami' Sultan Syarif Abdurrahman dan Keraton Kadariah yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur.
Masjid Jami' Pontianak



Kota Pontianak terletak pada Lintasan Garis Khatulistiwa dengan ketinggian berkisar antara 0,10 meter sampai 1,50 meter diatas permukaan laut. Kota dipisahkan oleh Sungai Landak, Kapuas Kecil dan Kapuas Besar. Dengan demikian Kota Pontianak terbagi atas tiga belahan.
Struktur tanah kota merupakan lapisan tanah gambut bekas endapan Lumpur Sungai Kapuas. Lapisan tanah liat baru dicapai pada kedalaman 2,4 meter dari permukaan laut. Kota Pontianak termasuk beriklim tropis dengan suhu tinggi (28-32 °C dan siang hari 30 °C).

Rata–rata kelembaban dalam daerah Kota Pontianak maksimum 99,58% dan minimum 53% dengan rata–rata penyinaran matahari minimum 53% dan maksimum 73%.
Besarnya curah hujan di Kota Pontianak berkisar antara 3000-4000 mm per tahun. Curah hujan terbesar (bulan basah) jatuh pada bulan Mei dan Oktober, sedangkan curah hujan terkecil (bulan kering) jatuh pada bulan Juli. Jumlah hari hujan rata-rata per bulan berkisar 15 hari.
Secara administratif, kota Pontianak dibagi atas beberapa kecamatan, yaitu: Pontianak Selatan,Pontianak Timur ,Pontianak Barat, Pontianak Utara, Pontianak Kota dan Pontianak Tenggara.

Jumlah penduduk tetap Kota Pontianak tahun 2006 hasil Proyeksi yang menggunakan data Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2006 dan Sensus Penduduk tahun 2000 berjumlah 510.687 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki 256.750 jiwa dan penduduk perempuan 253.937 jiwa.
Sedangkan dari hasil Sensus Penduduk tahun 2010 penduduk kota Pontianak berjumlah 550.304 jiwa. Suku bangsa penduduk Kota Pontianak terdiri dari Dayak, Tionghoa, Melayu , Bugis, Jawa, Madura dan lainnya. Sebagian besar penduduk memeluk agama Islam (65%), Buddha dan kepercayaan Kong HU Cu (2,8%), Protestan (4%), Katolik (24%), Hindu (0,4%) dan lainnya.
Penduduk sebagian besar memahami Bahasa Indonesia dan bahasa ibu masing-masing yakni Melayu, Tiociu, Khek dan berbagai variasi bahasa Dayak.

Pariwisata Kota Pontianak didukung oleh keanekaragaman budaya penduduk Pontianak, yaitu Dayak, Melayu dan Tionghoa. Suku Dayak memiliki pesta syukur atas kelimpahan panen yang disebut Naik Dango dan masyarakat Tionghoa memiliki kegiatan pesta tahun baru Imlek dan perayaan sembahyang kubur (Cheng Beng atau Kuo Ciet) yang memiliki nilai atraktif turis.
Kota Pontianak juga dilintasi oleh garis khatulistiwa yang ditandai dengan Tugu Khatulistiwa di Pontianak Utara. Selain itu kota Pontianak juga memiliki visi menjadikan Pontianak sebagai kota dengan pariwisata sungai.

Kuliner

Pontianak juga dikenal sebagai tempat wisata kuliner. Keanekaragaman makanan menjadikan Pontianak sebagai surga kuliner. Makanan yang terkenal antara lain:

Sambal Goreng Tempoyak

(nah,.ane jarang nih makan ini, soalnya ane kurang suka ama makanan ini, salah satu bahannya adalah durian.)

Pekasam

 Sotong Pangkong 
(kalo makanan ini, adanya pas bulan- bulan puasa aja. Biasanya di jual habis buka puasa gitu. Kalo orang pontianak di tanya tempat yang paling banyak jualan sotong pangkong pasti pada tau semua deh, yaitu di Jl. Merdeka)


Bubur Pedas
(Bubur pedas ini campuran antara sayur- sayuran gitu, yang pasti ada berasnya..heheh, yaiyalah namanya juga bubur. trus di tambahin kacang ama teri gitu, ada rempah- rempahnya juga, pokoknya enak deh.)

 Pacri Nanas
(kalo gak ada lauk di rumah, biasanya pasti beli sayuran ini nih, Pacri nanas. Yaitu nanas yang di campur dengan rempah- rempah,  jadi rasanya pedas, asam manis gitu.) *ngiler*

Pindang
(Pindang ini bisa untuk ikan apa aja, tapi biasanya orang pontianak rata- rata buat makek ikan Gembung sih..). rasanya asem- asem segar gitu..apalagi makannya pakek nasi yang masih panas2, maknyus deh pokoknya.)

Lemang (ketan yang dibakar)
(nahhh, kalo makanan yang 1 ini, adanya juga pas bulan puasa juga, atau mau menjelang lebaran gitu. Makanan ini dibuatnya dari ketan yang di masukan kedalam bambu, trus dibakar deh)

Ikan asam pedas (sup ikan pedas dengan bumbu asam)
(wah,,,kalau ngomongkan ikan asam pedas, bawaannya pengen makan aja nih. karena ini salah satu makanan favorit ane. paling enak biasanya yang di buat ikan asam pedas yaitu dari kepala ikan merah atau ikan kakap. bisa- bisa nambah deh 2 piring)

Kwetiau (sejenis mie, ada yang goreng dan kuah)


Chai Kue 
(dulu waktu jaman2 SMA, pulang sekolah pasti beli ini hih, semacam pastel yang tidak digoreng, berisi bengkuang, kuchai, talas atau kacang. ada yang kukus dan goreng.tp ane sih sukanya yang goreng).

+UPDATE+  :

Budaya

Beberapa lagu Pontianak yang berlirik melayu, juga enak untuk di dengarkan, antara lain (bisa anda unduh):
1. Ae' Kapuas
2. Antare kapuas Landak
3. Masjed Jami
4. Sungai Kapuas

Pontianak juga Kota yang Musik- musik nya tak kalah dari kota lain di Indonesia, misalnya saja Grup Musik Arwana. Selain itu di sini juga saya sertakan salah satu contoh musisi di kota pontianak, yang videonya dapat anda lihat di bawah ini.

 Yoes Andre


















Sumber : Berbagai Sumber.
NB : Mohon maaf kalau ada kesalahan tulisan ataupun informasi mengenai tulisan di atas karena disini pun, saya juga belajar.


Back to Top