Sekelompok ilmuwan, filsuf dan sarjana hukum berencana mencari geoengineering radikal untuk mendinginkan Bumi secara artifisial dalam upaya untuk membalikkan pemanasan global.
Sebuah konferensi iklim PBB di Afrika Selatan pada hari Jumat mengatakan bahwa secara teori, merefleksikan sejumlah kecil sinar matahari ke angkasa sebelum menyinari permukaan bumi akan memiliki efek langsung dan dramatis.
Dalam beberapa tahun, suhu global bisa kembali seperti 250 tahun lalu, sebelum revolusi industri mulai membuang karbon dioksida ke udara, dan menjebak udara panas serta menyebabkan suhu naik.
Tapi tidak ada yang tahu apa efek sampingnya? Ini bisa saja mengubah pola cuaca dan curah hujan.
Ide memanajemen radiasi matahari 'memiliki potensi untuk menjadi baik sangat berguna atau sangat berbahaya, "kata studi yang dipimpin oleh Inggris Royal Society, Defense Fund yang berbasis di Washington Lingkungan dan Twas, akademi ilmu untuk negara berkembang yang berbasis di Trieste , Italia.
Laporan akhir merupakan puncak dari dialog tahunan yang panjang mencakup ahli dari 22 negara.
Hal itu dipicu oleh kegagalan proses PBB 20-tahun negosiasi untuk mengambil tindakan tegas untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, terutama dari pembakaran bahan bakar fosil, yang bertanggung jawab atas perubahan iklim selama ini.
"Kemajuan yang lambat atas iklim internasional telah menyebabkan kekhawatiran meningkat terhadap emisi gas rumah kaca yang tidak dapat dicapai pada waktunya untuk menghindari tingkat yang tidak dapat diterima perubahan iklim," yang di kutip dari laporan itu.
Tapi geoengineering bukan merupakan alternatif untuk mengubah iklim, kata John Shepherd, ahli kelautan Inggris dari University of Southampton yang merupakan penulis utama laporan tersebut.
"Tidak ada yang menyangka ini akan benar- benar mengurangi emisi karbon," kata Shepherd AP.
"Kita harus tetap dengan Rencana A untuk sementara waktu, dan itu bisa saja membutuhkan waktu yang sangat lama " katanya. "Hal ini akan mengulur waktu bagi orang untuk membuat transisi ke ekonomi rendah karbon."
Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim melihat temperatur naik sebanyak 6,4 derajat Celcius (11,5 derajat Fahrenheit) pada tahun 2100, pembengkakan laut dengan gletser yang meleleh dan mengganggu kondisi iklim di seluruh dunia.
Sengaja bermain-main dengan alam untuk melawan pemanasan global hanya bisa menjadi ukuran sementara, dan penuh dengan bahaya, ditulis dalam laporan itu.
Tindakan seperti penyemprotan sulfur ke udara atau brightening awan dengan air laut untuk mencerminkan lebih banyak sinar matahari harus dapat dipertahankan tanpa batas waktu karena 'akan ada perubahan iklim yang besar dan cepat jika itu dihentikan tiba-tiba, "ditulis dalam laporan itu.
Teori memanipulasi iklim untuk menghambat pemanasan global telah di kesampingkan dalam diskusi ilmiah untuk beberapa waktu, namun sekarang bergerak menuju menjadi tujuan utama
Di Amerika Serikat, sekelompok dari 18 ahli AS dari ilmu-ilmu, ilmu sosial dan keamanan nasional meluncurkan sebuah laporan pada bulan Oktober mendesak pemerintah federal untuk memulai penelitian tentang kelayakan dan potensi efektivitas dari geo-engineering.
Thanks for Source : Dailymail
Diposting oleh
